INFO ISLAM & ILMIAH

Assalamualaikum w.b.t, kepada saudara-saudari sekalian yang mengikuti blog ini, saya muatkan, nota-nota dan ebook ilmu-ilmu Islam dan pautan website ilmiah yang hebat untuk dikongsikan bersama. Pelbagai panduan dan ilmu yang bermanfaat boleh kita perolehi di sini.

Sesungguhnya saudara saudari sekalian, manusia yang ditinggikan darjatnya di sisi Allah s.w.t ialah manusia yang beriman dan mempunyai ilmu agama yang bermanfaat dan yang mengamalkan ilmunya untuk beribadah kepada Maha Penciptanya dengan penuh ketaqwaan serta beristiqomah.


Semoga kita semua mendapat manfaat, petunjuk dan keberkatan daripada Allah s.w.t atas usaha kita ini untuk menambahkan ilmu pengetahuan kita di dunia sebagai bekalan ke akhirat kelak. Amin.


Wassalam.


KELEBIHAN ORANG BERILMU

Wednesday 23 November 2011

BERSABARLAH

Sabar

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang - orang yang sabar, (yaitu) orang - orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun” 
(QS Al-Baqarah: 155 - 156)

Sesungguhnya Allah menjadikan dunia bukan sebagai tempat pembalasan ( pahala atau siksa), bukan pula sebagai tempat memutuskan sesuatu perkara, akan tetapi Allah menjadikan dunia sebagai tempat untuk membersihkan diri, tempat ujian dan cobaan. Peralihan dari satu waktu ke waktu adalah merupakan rangkaian cobaan hidup yang sambung menyambung. Lepas dari satu cobaan, muncul lagi cobaan hidup yang lain. Adanya cobaan bagi ahli iman mengandung tujuan dan hikmah yang banyak , di antaranya ialah:

1. Untuk membersihkan barisan mukminin dari mereka yang hanya mengaku-mengaku beriman.


Dalam keadaan damai dan tentram, yang baik dan yang buruk berbaur. Dengan adanya ujian akan tampak siapa yang ikhlas setia dan yang tidak, seperti terujinya emas murni dan emas imitasi melalui pembakaran. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak akan diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang - orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang - orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang - orang yang dusta”(QS Al Ankabut:2 - 3).


2.Mendidik kaum beriman dan menjernihkan hati mereka. Mereka akan menjadi matang melalui ujian, seperti matangnya makanan dengan api.


3.Meningkatkan kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah SWT.


Dengan ujian Allah meningkatkan derajat mereka, melipatgandakan pahala mereka, dan menghapus dosa - dosanya. Tiap manusia tidak luput dari dosa karena mereka bukan malaikat yang suci. Tidak ada orang yang maksum dari dosa kecuali para Nabi. Karunia rahmat Allah SWT bagi manusia sehingga mereka diuji untuk menghapus dosa - dosa mereka yang terbukti bersabar dan berjuang karena Allah semata. Sabda Rasulullaah SAW: “Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedudukan, kesusahan , kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa - dosanya.”
Untuk mengatasi segala ujian dan cobaan ini, tatkala mendekati usia balig manusia diberi dua kekuatan oleh Allah SWT. Kekuatan pertama ialah kekuatan hidayah untuk mengetahui kebenaran-kebenaran secara tepat dan akurat, sedangkan kekuatan kedua adalah sabar. Kekuatan kedua merupakan pelengkap bagi kekuatan pertama yang akan membantu dan menopangnya dalam menghadapi perang melawan hawa nafsu dan godaan syaitan.
Dikatakan bahwa sabar adalah perilaku utama yang dengannya orang tercegah dari berbuat hal - hal yang buruk dan tidak baik. Ia merupakan suatu kekuatan jiwa yang dengannya segala perkara menjadi maslahat dan baik. Arti sabar menurut bahasa ialah ‘mencegah’ dan ‘menahan’, sedangkan lawannya ialah ‘keluh kesah’ dan ‘gelisah’. Sabar merupakan pegangan seorang mukmin dalam gerak langkahnya. Sabar yang terpuji dalam Al-Qur’an ialah karena Allah dan bukan untuk memperoleh pujian atau tanda jasa dari manusia. “Dan untuk Rabbmu hendaklah kamu bersabar” (QS Al Muddatsir: 7)
Sabar terbagi menjadi 3  bagian:


1. Sabar terhadap perintah, dengan jalan menaatinya.


Sabar dalam ketaatan berarti sabar terhadap tugas yang berat. Seorang yang taat dan patuh membutuhkan sabar dalam tiga hal. 

Pertama, sabar sebelum ketaatan, yaitu dengan mengikhlas-kan niat, dalam melawan bayang - bayang riya 
dan penyimpangan lainnya. Membulatkan tekad untuk jujur dan menepati janji ini berat bagi orang yang mengerti hakekat niat, ikhlas dan keburukan riya. 

Kedua, sabar pada saat bekerja, agar tidak melalaikan Allah dan tidak malas untuk menepati pelaksanaan peraturan dan hukum Allah. Selalu sabar melawan kelemahan, kekesalan dan kejenuhan. Ini juga merupakan sabar yang berat. 

Ketiga, setelah selesai pekerjaan dibutuhkan kesabaran dengan tidak merasa bangga dan menepuk dada karena riya dan mencari popularitas, sehingga mengakibatkan hilangnya keikhlasan.


2.  Sabar terhadap larangan dan kemungkaran dengan jalan menjauhinya


3.  Sabar menghadapi taqdir, dengan cara tidak berkeluh kesah.


Sabar juga terbagi dua, sabar yang diusahakan  (ikhtiyari)  dan sabar yang dipaksakan (idhthirari). Sabar ikhtiyari lebih utama daripada sabar idhtirari, karena sabar idhthirari bisa dimiliki oleh semua manusia dan terdapat pada orang yang tidak ada padanya sabar ikhtiari. Sabarnya Nabi Yusuf as dalam menghadapi goadaan istri al-‘Aziz lebih utama dari kesabarannya atas kejahatan dan tipu muslihat saudara-saudaranya yang melem-parkannya ke dalam sumur.
Orang tidak boleh merasa cukup dengan satu jenis kesa-baran saja, karena ia hidup di antara perintah-perintah yang harus ia kerjakan dan larangan - larangan yang mesti ia tinggalkan, sebagaimana ia juga senantiasa berada di antara ketentuan- ketentuan taqdir yang harus ia terima, dan nikmat yang wajib ia syukuri. Ia tidak pernah lepas dari keadaan - keadaan seperti itu. Maka kesabaran tersebut harus senantiasa ia miliki sampai mati. Kesabaran merupakan suatu hal yang sulit dan harus diusahakan dengan susah payah oleh manusia.Al-Qur’an mengisya-ratkan beberapa faktor yang menunjang terlaksananya dan meringankan manusia, antara lain:

1.Memahami arti kehidupan yang sebenarnya.


Kehidupan dunia bukanlah surga kebahagiaan atau tempat tinggal abadi, tetapi medan pelaksanaan tugas dan menempuh ujian dan cobaan. Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan dunia penuh kesulitan dan kepayahan. 


Firman Allah: “Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam susah payah.” (QS Al Balad: 4) 
Allah SWT menciptakan kehidupan dunia ini bercampur antara kesenangan dan kesusahan, antara kenikmatan dan penderitaan, antara hal - hal yang disenangi dan yang dibenci. Tidak akan ada suka tanpa duka, atau kesehatan tubuh tanpa penyakit, atau istirahat penuh tanpa lelah, atau pertemuan tanpa perpisahan, atau keamanan tanpa ketakutan.



2.Menyadari bahwa sesungguhnya manusia adalah milik Allah.


Allah SWT telah menciptakan manusia dari tiada. Jika ditarik kembali sebagian yang dimiliki manusia maka sudah seharusnya dia tidak marah kepada pemberinya dan pemiliknya. Firman Allah: “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan:” (QS An Nahl : 53)


3.Yakin akan adanya pahala yang baik di sisi Allah


Tidak ada dalam Al Qur’an janji pahala dan ganjaran yang lebih besar daripada pahala sabar. Firman Allah SWT: “Dan orang - orang  yang beriman dan mengerjakan amal - amal yang sholeh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat yang tinggi dalam syurga, yang mengalir sungai - sungai di bawahnya, itulah sebaik - baik pembalasan bagi orang - orang yang beramal, (yaitu) yang sabar dan bertawakkal kepada Rabbnya.”(QS Al Ankabut: 58 - 59)


4.Beriman kepada taqdir dan sunatullah


Apa yang menimpa diri seseorang bukanlah suatu kesalahan atau kekeliruan atau terjadi secara kebetulan. Semua yang sudah ditentukan taqdir-Nya tidak mungkin salah atau meleset. Taqdir Allah merupakan suatu kepastian baik manusia itu rela menerimanya ataupun marah -marah, baik dengan sabar ataupun dengan gelisah. Orang yang berakal harus sabar dan rela agar tidak kehilangan pahala. Kalau tidak sabar dengan rela maka sabar terpaksa yang dilakukannya tidak ada nilainya baik dari segi dien ataupun dari segi moral. 
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan - Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”.” (Al Hadiid: 22 - 23)


5.Yakin akan terbebas dari musibah


Keyakinan akan datangnya kemenangan dari Allah bagi orang - orang beriman sebagai ganti ujian dan cobaan yang dialaminya akan menghilangkan kegelisahan batin, menghapus rasa putus asa, memerangi jiwa dengan sinar harapan dan percaya akan hari esok yang lebih cerah. Optimisme atau harapan adalah penggerak yang kuat, sedangkan rasa putus asa merupakan penyakit berbahaya bahkan dapat mematikan. Tak lupa pula memohon pertolongan kepada Allah SWT, berlindung kepada-Nya, berkeyakinan bahwa dia dalam perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan Allah SWT, maka dia tidak akan teraniaya. Firman Allah SWT:“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang - orang yang sabar.” (Al Anfaal:46)


6.Meneladani  orang - orang yang sabar dan memiliki kebulatan tekad


Merenungi dengan seksama perjalanan hidup orang - orang yang sabar, khususnya para nabi dan rasul pembawa risalah Allah dan orang - orang pilihan kesayangan Allah,  dapat menopang kesabaran. Ayat - ayat yang turun di Mekkah banyak meriwayatkan perjuangan para nabi. Bahkan diulang - ulang dalam beberapa surat sebagai pelipur dan penghibur bagi Muhammad SAW dan kaum beriman. Juga sebagai penguat batin dalam menghadapi musuh -musuh da’wah yang kuat perlawanannya dan banyak jumlahnya. “Dan semua kisah dari rasul - rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah -kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang - orang yang beriman.” (Huud: 120).“Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh - sungguh akan bersabar terhadap gangguan - gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang - orang yang bertawakal itu berserah diri” (Ibrahim: 12)

Ringkasan dari “Shabar : salah satu prinsip gerakan dakwah” oleh  Yusuf Qordhowi

Wednesday 9 November 2011

ISTIDRAJ

APA ITU ISTIDRAJ
Di dalam mengharungi kehidupan sebagai seorang manusia lebih-lebih lagi manusia muslim, Allah SWT akan menguji kita dengan pelbagai bentuk ujian. Secara mudahnya ujian Allah SWT ke atas manusia ada dua bentuk. Yang pertama dalam bentuk nikmat dan yang kedua dalam bentuk bala.
Contoh ujian Allah SWT dalam bentuk nikmat antara lain ialah pangkat, kedudukan, kuasa, kekayaan, kemewahan, sihat tubuh badan, tidak pernah sakit dan banyak lagi. Manakala ujian Allah SWT dalam bentuk bala antara lain ialah tiada pangkat dan kedudukan, tidak memiliki kuasa, kemiskinan, kemelaratan hidup, sakit, kematian ahli keluarga terdekat dan banyak lagi. Kebanyakan manusia muslim dan mukmin mampu mengharungi ujian Allah SWT dalam bentuk bala ini. Malangnya ramai manusia termasuk yang muslim tetapi tidak mukmin gagal mengharungi ujian Allah SWT dalam bentuk nikmat.
Ramai manusia yang hanyut dengan nikmat Allah SWT dan tidak sedikit pula yang menjadi riak, sombong, angkuh, takbur dan ada yang mengaku menjadi tuhan dengan nikmat yang Allah SWT berikan kepada mereka. Contoh klasik yang patut di fikirkan tentang jenis manusia yang mendapat nikmat tetapi lupa kepada Allah SWT ialah Firaun, Qarun, Namrud dan banyak lagi. Mereka ini semuanya ditimpa dengan bala bencana dan kemudiannya dimusnahkan oleh Allah SWT. Tidakkah terfikir oleh kita kenapa sesudah diberikan dengan pelbagai nikmat, Allah SWT musnahkan pula mereka dan segala nikmat yang telah mereka perolehi.
Perkara inilah yang dinamakan istidraj. Pemberian nikmat oleh Allah SWT kepada manusia yang mana pemberian itu tidak diredhaiNya. Kenapa pula terjadi beri tetapi tidak redha. Inilah satu kaedah Allah SWT berurusan dengan manusia yang tidak tahu bersyukur dan ingkar dengan perintahnya. Pelbagai nikmat telah diberikan tetapi manusia tidak beriman dan bersyukur sebaliknya menjadi betambah angkuh, sombong, bongkak , takabur dan kafir terhadap Allah SWT. Dalam hal ini tidak hairanlah jika Allah SWT beri tetapi tidak meredhainya.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud: “Apabila kamu melihat bahawa Allah SWT memberikan nikmat kepada hambaNya yang selalu membuat maksiat (dosa) ketahuilah bahawa orang itu telah diistidrajkan oleh Allah SWT”. (Diriwayatkan oleh: At-Tabrani, Ahmad danAl-Baihaqi)
Agak malang bagi manusia yang melakukan dosa dan maksiat ini kerana terkeliru dengan pemikirannya yang merasakan bahawa nikmat yang melimpah ruah itu tadi sebagai tanda Allah SWT bersama dan meredhai perbuatannya. Mereka dilalaikan oleh syaitan dengan nikmat itu tadi sehingga tidak terfikir bahawa nikmat yang banyak inilah yang bakal memusnahkan hidup mereka.
Sebenarnya manusia yang telah diistidraj adalah jenis manusia yang lupa daratan. Walaupun berbuat dosa dan maksiat masih merasakan Allah SWT amat menyayanginya. Mereka memandang hina kepada orang yang kuat beramal soleh. “Dia tu siang malam ke masjid tetapi basikalpun tak mampu beli, sedangkan aku ke kelab malam pun dengan kereta mewah. Tak payah beribadat pun rezeki datang mencurah-curah. Kalau dia tu sikit ibadatnya tentu boleh kaya macam aku, katanya sombong”. Sebenarnya nikmat yang banyak Allah SWT berikan kepadanya adalah bertujuan untuk menghancurkannya.
Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah SWT menghendaki untuk membinasakan semut, maka Allah SWT terbangkan semut itu dengan dua sayapnya” Sebagai contoh perbandingan daripada hadis ini ialah bangaimana Allah SWT memusnahkan anai-anai. Anai-anai, jika tidak bersayap akan duduk diam di dalam busut, atau merayap di dalam kayu, atau di bawah batu dan di celah-celah timbunan daun kering. Bila Allah SWT berikan sayap anai-anai berubah menjadi kelkatu. Timbul sifat sombongnya bila mendapt sayap (nikmat) lalu cuba melawan api atau cahaya. Maka anai-anai tadi akan binasa dan mati. Begitu juga dengan manusia, bila dapat nikmat (kekayaan, kemewahan, pangkat, kedudukan, kuasa dan sebagainya) akan cuba melawan Allah SWT dengan cara tidak beriman dan tidak bersyukur kepadaNya. Maka manusia itu tadi dibinasakan oleh Allah SWT dengan pebagai cara dan mati.
Sebagai buktinya ialah Firaun. Tidak ada orang yang memiliki kuasa dan kedudukan yang hebat dan luar biasa melainkan Firaun. Nikmat yang Allah SWT berikan kepadanya tidak terkira. Kuasanya tiada tandingan, semua orang tuduk dan patuh kepada kehendaknya, kekayaannya melimpah ruah, tidak pernah sakit, bersin pun tak pernah kerana Allah SWT berikan nikmat sihat yang luar biasa kepadanya. Allah SWT berikan semua ini kerana Allah SWT telah menistidrajkan Firaun. Firaun menjadi angkuh, sombong, bongkak dan takbur sehingga peringkat mengaku dirinya tuhan. Dalam hidupnya dia tidak pernah bersyukur. Dia melawan Allah SWT tanpa henti. Akhirnya dengan nikmat itulah Allah SWT binasakannya.
Firaun sudah binasa. Hanya tinggal sebagai bahan sejarah untuk renungan umat yang terkemudian iaitu kita di hari ini. Walaupun Firaun sudah tiada, orang yang memiliki sifat dan perangai sepertinya masih ramai di bumi Allah ini. Orang seperti ini juga pasti binasa kerana telah diistidrajkan oleh Allah SWT. Hanya menunggu saat dan ketikanya sahaja. Contoh klasik daripada kejadian kemusnahan yang menimpa Firaun ini patut dijadikan sebagai iktibar dan teladan oleh mereka yang memiliki sifat dan perangai sepertinya.
Namrud yang kuat menyembah patung dan sangat berkuasa cuba untuk membakar Nabi Ibrahim AS. Oleh kerana terlalu berkuasanya Namrud menjadikan dia begitu marah dengan sesiapa sahaja yang menentang kekuasaannya. Kekuasan yang tiada tolok banding yang Allah SWT berikan kepada Namrud juga satu bentuk istidraj. Dia begitu sombong dan melawan Allah SWT yang telah menciptakannya. Akhirnya Allah SWT binasakan dengan menghantar tenteranya dalam bentuk nyamuk sahaja. Namrud dan pengikutnya dibinasakan. Salah seekor nyamuk memasuki lubang hidungnya dan Namrud pun binasa. Amat mudah bagi Allah SWT memusnahkan sesiapa yang dikehendakiNya.
Tidak ada manusia di muka bumi Allah SWT ini sekaya Qarun. Anak kunci gudang hartanya sahaja kena dipikul oleh 40 ekor unta. Bayangkanlah!. Itu baru anak kunci gudang hartanya. Hartanya bagaimana?. Hanya Allah SWT yang tahu betapa kayanya manusian bernama Qarun ini. Ini pun istidraj juga namanya. Qarun sangat kaya tetapi sangat kuat melawan Allah SWT. Dia tidak pernah sujud dan bersyukur kepada Allah SWT. Akhirnya Allah SWT binasakannya dengan ditengelamkan bersama-sama hartanya.
Jika kita fikir secara halus dan terperinci, maka terjawablah segala keraguan yang menggangu fikiran kita. Mengapa orang kafir sangat berkuasa dan kaya, orang yang berbuat dosa dan maksiat sangat berkuasa dan kaya, Amerika dan Israel sangat hebat, berkuasa dan kaya. Jawapannya mereka telah diistidrajkan oleh Allah SWT. Segala bentuk nikmat yang Allah SWT berikan kepada mereka tidak dengan keredhaanNya dan bertujuan untuk menghancurkannya. Hanya masa dan ketika sahaja untuk melihat mereka ditimpa kemusnahan seperti umat yang terdahulu. Yakin dan percayalah bahawa Allah SWT itu lebih mengetahui segala sebab musabab sesuatu itu dijadikanNya.
Sebagai kesimpulannya, apabila kita benar-benar memahami maksud istidraj sudah pasti tidak berlaku salah persepksi terhadap istilah istidraj ini. Tidak semestinya orang yang berpangkat, berkuasa, memiliki kekayaan, kemewahan, sihat dan tidak pernah sakit kita katakkan orang ini telah diistidrajkan oleh Allah SWT. Dengan pelbagai nikmat yang mereka perolehi kemudian mengabdikan diri kepada Allah dengan cara bersyukur dan melakukan suruhan serta meninggalkan laranganNya maka orang ini tidaklah diistidrajkan. Inilah sebaik-baik cara apabila kita memperolehi apa sahaja nikmat daripada Allah SWT. Sepatutnya semakin banyak nikmat yang diperolehi semakin rapat dan dekat jiwa kita terhadap Allah SWT. Semakin banyak nikmat yang diperolehi sepatutnya semakin kuat bersyukur dan mencari keredhaanNya serta mengabdikan diri kepadaNya. Orang yang mendapat nikmat dan berbuat seperti ini pasti akan selamat di dunia dan di akhirat.
Sekadar Peringatan & Renungan Untuk Kita Semua...
Wassalam.

Thursday 13 October 2011

Bila Allah cepat makbulkan Doamu

Bila Allah cepat memakbulkan doamu, maka Dia menyayangi mu.... 
Bila Dia lambat memakbulkan doa mu, maka Dia ingin menguji mu.... 
Bila Dia tidak memakbulkan doa mu,
maka Dia merancang sesuatu yang terbaik untuk mu.... 
Oleh itu sentiasalah kita bersangka baik pada Allah
dalam apa jua keadaan pun. 
Kerana kasih sayang Allah itu mendahului kemurkaanNya..

Allah menguji keikhlasan hati kita bila bersendirian,

Memberi kedewasaan bila ditimpa masalah,
Melatih dengan kesabaran dalam kesakitan,
Dan tak pernah mengambil sesuatu yang kita sayang
Kecuali meggntikannya dengan yang lebih baik...

Ya ALLAH, kau berikan aku kekuatan dalam menghadapi ujianMu...

Ya ALLAH, jangan Kau pesongkan hati kami
 sesudah Kau berikan kami petunjuk...

Ya ALLAH, berikan kami hidayahMU...sepertimana
Kau beri hidayah kepada golongan para waliMu...

Ya ALLAH, permudahkan segala urusan kami...
Ya ALLAh, murahkan rezeki kami...
Ya ALLAH, kau jauhkan kami dari azab api nerakaMu...
Kau peliharalah kami dari segala malapetaka, bencana
dan segala kejahatan...
Amin…

Friday 1 July 2011

Tanda kecintaan seorang hamba terhadap Allah adalah ia mendahulukan perkara-perkara yang dicintai Allah atas perkara-perkara yang dicintai oleh hawa nafsunya walaupun perkara-perkara dicintai Allah itu tidak disukai oleh hawa nafsunya; Ia membenci hal-hal yang dibenci oleh Allah walaupun hawa nafsunya senang kepadanya; Ia mencintai orang-orang yang mencintai Allah dan rasul-Nya dan memusuhi orang-orang yang dimusuhi-Nya; Dan ia akan berusaha untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.

(Hafidz Hakami berkata mengomentari firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam surat al-Baqarah ayat 165)

Wednesday 29 June 2011

Sesungguhnya diantara sebab terbesar untuk dapat meraih taufik dari Allah Subhanahu wa ta'ala di dunia dan akhirat adalah birrul walidaini (berbakti kepada kedua orang tua). Sebaliknya, diantara sebab terbesar yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan taufik dari Allah adalah 'uququl walidaini (durhaka kepada Ayah dan Bunda). (Shalih al-Maghamisi hafidzahullah)

Monday 27 June 2011

Termasuk hal yang paling mengherankan adalah apabila Anda mengenal Allah tapi Anda tidak mencintainya, Anda mendengar seruan orang yang menyeru ke jalan-Nya tapi Anda tidak mau mengikutinya, Anda mengetahui besarnya pahala yang akan Anda dapatkan jika Anda melakukan amal shalih untuk-Nya tapi Anda malah berpaling dari-Nya, Anda menyadari beratnya siksaan dan adzab-Nya yang akan Anda rasakan jika Anda bermaksiat kepada-Nya tapi Anda justru mendurhakai-Nya.

(Seorang ahli hikmah)

Thursday 23 June 2011

Saya tidak mengetahui ada pintu kebaikan yang lebih utama daripada jihad di jalan Allah.

(Imam Ahmad)

Wednesday 22 June 2011

Aku berdo'a memohon kepada Allah tiga perkara. Allah telah mengabulkan dua perkara untukku; Dan kini aku menanti perkara yang ke tiga. Pertama, aku memohon kepada-Nya agar Ia (Allah) menjadikanku sebagai orang yang zuhud terhadap dunia, dan kini aku tidak peduli apa datang kepadaku maupun apa yang pergi meninggalkanku dari perkara dunia. Ke dua, aku memohon kepada-Nya agar Ia (Allah) memberikan kekuatan kepadaku untuk bisa senantiasa menjaga shalat (fardhu dan nafilah), dan Allah telah mengabulkannya. Adapun yang ke tiga, aku memohon kepada-Nya agar Ia (Allah) menganugerahkan kepadaku asy-Syahadah (gugur di medan jihad), dan hingga kini aku masih menanti kedatangannya.

('Amr bin 'Utbah bin Farqad)

BIODATA RASULULLAH SAW

Pepatah Melayu ada mengatakan "Tak Kenal, Maka Tak Cinta". Demikianlah sikap kita terhadap Rasulullah SAW. Seseorang itu tidak akan menyambut kelahiran Rasulullah SAW jika tiada perasaan cinta terhadap baginda. Malahan sesetengahnya langsung tidak mempedulikan Rasulullah SAW, seolah-olah tiada apa-apa keistimewaan dengan kelahiran dan pengutusannya. Menyedihkan lagi, sebahagian daripada umat Islam lebih mengingati kelahiran paderi ' St. Valentino ' daripada mengingati Rasulullah SAW, lebih mengingati biodata para artis daripada biodata Rasulullah SAW. Beginikah kecintaan kita kepada seorang kekasih dan utusan Allah SWT? Justeru itu kita harus berasa bertanggungjawab untuk memaparkan biodata dan kronologi hidup Baginda SAW untuk tatapan dan ingatan kita bersama agar kita lebih mencintai kehidupan dan perjuangan Rasulullah SAW.

BIODATA RASULULLAH SAW

· Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.
· Tarikh lahir : Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal bersamaan 20 April 571 Masehi (dikenali sebagai Tahun                      Gajah; sempena peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Kaabah).
· Tempat lahir : Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah.
· Nama bapa : Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.
· Nama ibu : Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf.
· Pengasuh pertama : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapa Rasulullah)
· Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
· Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Saadiah (lebih dikenali Halimah As-Saadiah. Suaminya
bernama Abu Kabsyah).

USIA 5 TAHUN
· Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan
  bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.

USIA 6 TAHUN
· Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa' (sebuah kampung yang
  terletak di antara Makkah dan Madinah).
· Baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapa Rasulullah SAW) dan dibiayai oleh
  datuknya Abdul Muttalib.

USIA 8 TAHUN
· Datuknya, Abdul Muttalib pula meninggal dunia.
· Baginda dipelihara pula oleh bapa saudaranya, Abu Talib.

USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
· Bersama bapa saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.
· Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-
  ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang
  akan lahir pada masa itu.

USIA 20 TAHUN
· Terlibat dalam peperangan Fijar . Ibnu Hisyam di dalam kitab ' Sirah ', jilid1, halaman 184-187
  menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai
  peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.
· Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang
  dizalimi di Makkah.

USIA 25 TAHUN
· Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.
· Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.
· Baginda SAW bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapa saudaranya yang lain pergi berjumpa
  Amru bin Asad (bapa saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.
· Mas kahwin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

USIA 35 TAHUN
· Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Kaabah.
· Pembinaan semula Kaabah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Makkah.
· Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ' Hajarul-Aswad ' ke tempat asal dan sekaligus
  meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.

USIA 40 TAHUN
· Menerima wahyu di gua Hira ' sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

USIA 53 TAHUN
· Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Saidina Abu Bakar Al- Siddiq.
· Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.

USIA 63 TAHUN
· Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11
  Hijrah / 8 Jun 632 Masihi.

ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW :

§ Khadijah Binti Khuwailid.
§ Saudah Binti Zam'ah.
§ Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar).
§ Hafsah binti ' Umar (anak Saidina ' Umar bin Al-Khattab).
§ Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
§ Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
§ Zainab Binti Jahsy.
§ Maimunah Binti Harith.
§ Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
§ Zainab Binti Khuzaimah (digelar ' Ummu Al-Masakin ' ; Ibu Orang Miskin).

ANAK-ANAK RASULULLAH SAW :

1. Qasim
2. Abdullah
3.. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra '

ANAK TIRI RASULULLAH SAW :

Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW :

IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN

1. Thuwaibah 1. Hamzah
2. Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad

SAUDARA SUSUAN

1. Halimah Al-Saidiyyah 1. Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Mutallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. ' Aisyah binti Harith bin Abdul ' Uzza

BAPA DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW :
(ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTTALIB)

1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka' bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***

*** Sempat masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.

Sabda Rasulullah SAW:"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku. Dan sesiapa yang mencintai aku nescaya dia bersama-samaku di dalam syurga." (Riwayat Al-Sajary daripada Anas )
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم

Nabi Muhammad SAW - Manusia Agung
KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH. Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keIslaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:

- Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah saw..
- Aku melihat cahaya dari lidahnya.
- Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
- Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
- Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
- Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
- Wajahnya seperti bulan purnama.
- Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
- Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.
- Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.
- Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.
- Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.
- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
- Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
- Janggutnya penuh dan tebal menawan.
- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.
- Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
- Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
- Rambutnya sedikit ikal.
- Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.
- Rambutnya terbelah di tengah.
- Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.
- Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.
- Seimbang antara kedua bahunya.
- Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan tersusun dgn cantik.
- Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
- Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.
- Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
- Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
- Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
- Warna putihnya lebih banyak.
- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
- Warna kulitnya putih tapi sihat.
- Kulitnya putih lagi bercahaya.
- Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
- Badannya tidak gemuk.
- Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi kacak.
- Perutnya tidak buncit.
- Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai baginda kelihatan lebih tinggi
  drpd mereka.

KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.
Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

Friday 17 June 2011

Ketahuilah! Sesungguhnya dunia telah bersiap-siap untuk meninggalkan kita dan sebaliknya akhirat telah bersiap untuk menjemput kita. Masing-masing dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki anak-anak. Jadilah kalian semua anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia, karena sesungguhnya hari ini (dunia) adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab (perhitungan amal), sedangkan esok hari (akhirat) adalah saatnya hisab tanpa ada amalan.

('Ali bin Abi Thalib)

Thursday 16 June 2011

Sesungguhnya cara terbaik untuk menanamkan keimanan dan akhlak yang terpuji dalam diri anak kecil adalah dengan memberikan contoh nyata dan perilaku yang baik. Sesering apapun kita berbicara kepadanya tentang shalat –misalnya- maka tidak akan banyak berpengaruh, kecuali jika ia melihat kita (sebagai orang tua dan pendidik) senantiasa menjaga shalat lima waktu tepat pada waktunya.

(Abduh Majalli)

Tuesday 14 June 2011

Seandainya Anda mengetahui apa yang akan Anda hadapi setelah kematian, niscaya akan hilanglah selera Anda untuk makan dan minum dan Anda tidak akan masuk ke dalam rumah untuk berteduh di dalamnya.

(Abu ad-Darda')

Monday 13 June 2011

Apabila Anda ingin mengobati hati Anda yang telah keras membatu maka perbanyaklah menjenguk orang yang sakit, mengantarkan jenazah ke pemakaman dan mengingat kematian.

(Sebagian ulama salaf)

Sunday 12 June 2011

Sungguh! Seandainya aku berada di antara surga dan neraka, aku tidak tahu ke mana tempat kembaliku, surga atau neraka. Dan seandainya aku diberi hak untuk memilih, maka aku akan lebih memilih untuk menjadi abu sebelum aku mengetahui tempat tinggalku yang abadi.

(Ketika Utsman bin 'Affan  berdiri di hadapan sebuah kuburan, beliau menangis seraya)

Thursday 9 June 2011

Ketahuilah! Sesungguhnya keadaan orang-orang yang banyak berdzikir (mengingat Allah) berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Diantara mereka ada yang lebih mengutamakan membaca al-Qur'an dan mendahulukannya dari dzikir-dzikir yang lainnya. Dan diantara mereka ada pula yang lebih memilih untuk memperbanyak membaca tahlil, tasbih dan tahmid.

(Ibnul Jauzi)

Wednesday 8 June 2011

Kehidupan dunia itu laksana samudera luas yang telah banyak memakan korban, baik orang-orang terdahulu maupun yang datang setelah mereka. Maka jika Anda mampu, jadikanlah ketakwaan kepada Allah sebagai perhaunya, tawakkal kepada-Nya sebagai dayungnya dan amal shaleh sebagai perbekalannya. Apabila Anda berhasil menyeberanginya dengan selamat maka hal itu adalah semata-mata berkat rahmat Allah. Dan apabila Anda celaka di tengah perjalanan maka itu disebabkan oleh dosa-dosa yang Anda lakukan.

(Seorang ahli hikmah)

Monday 6 June 2011

WASIAT TERAKHIR RASULULLAH S.A.W.

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD S.A.W.

Khutbah ini disampaikan pada 9hb Zulhijjah
Tahun 10 Hijriyah di Lembah Uranah, Gunung Arafah


Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan Kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kami lagi. Ingatlah bahawa sesungguhnya, kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.

Wahai Manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu, maka mereka, juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai kedalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai Manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikankanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahui bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal soleh.

Ingatlah, bahawa, kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaaku.

Wahai Manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan ada lain agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, necaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah ALQURAN dan SUNNAHKU.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMU.

WASIAT RASULULLAH S.A.W.

“Telah bersabda Rasullah s.a.w. Jibrail sentiasa mengharap-harapkan akan menjadi manusia kerana tujuh perkara iaitu, sembahyang yang lima berimam, duduk bersama ulamak-ulamak, menziarah orang sakit, menghantar jenazah, memberi air minum, mendamaikan diantara dua orang bermusuh-musuhan dan memuliakan jiran serta anak-anak yatim. Maka bersungguh-sungguhlah engkau diatas perkara tersebut”.

Telah bersabda Rasullah s.a.w. beramallah engkau dengan lurus hati kerana Allah. Bahawasanya Allah Ta’ala tidak akan menerima melainkan orang yang lurus hatinya. Allah Ta’ala telah berfirman yang bermaksud;

“Barang siapa mengharap untuk berjumpa dengan Tuhanya maka hendaklah Dia beramal yang baik den janganlah mempersekutukan Tuhan dengan apa juga pun”.

Sunday 5 June 2011

Apabila seseorang sedang berbicara dalam suatu majelis, kemudian timbul dalam dirinya rasa ta'ajub (berbangga diri) dengan pembicaraannya tersebut, maka hendaklah ia diam. Sebaliknya, apabila ia sedang diam dalam suatu majelis, kemudian timbul dalam dirinya rasa ta'ajub dengan diamnya tersebut, maka hendaklah ia berbicara.

(Ubaidillah bin Abi Ja'far salah seorang ahli fikih dan ahli hikmah negeri Mesir pada zamannya)

Saturday 4 June 2011

SOLAT DAN 5 JENIS MANUSIA

SUDAH lama kita bersolat, tetapi nampaknya keajaiban dan jaminan solat yang disebut Allah masih samar-samar dalam kehidupan kita.

Allah memberi jaminan dalam firman-Nya, bermaksud: “Sudah pasti berjaya orang mukmin iaitu orang yang khusyuk dalam solatnya.” (Surah al-Mukminun: 1,2)

Pada pertemuan kali ini, penulis mengajak remaja dan siapa saja bermuhasabah mengenai peringkat solat.
Bukannya konsep kejayaan dan cara hendak mencapai khusyuk, tetapi ada beberapa jenis dan golongan serta gaya bersolat di kalangan orang Islam yang semuanya akan mempengaruhi perangai dan cara hidup.

* Jenis Pertama
Hari ini, ramai umat Islam yang tidak bersolat, bahkan ramai juga yang tidak tahu hendak bersolat. Ada yang menafikan kewajipan solat, mereka jatuh kafir sebab itu kadangkala perangainya dengan si kafir tidak ada beza.

* Jenis Kedua
Orang yang melakukan solat secara zahir saja, malah bacaan pun masih tidak betul, taklid buta dan main ikut-ikut orang lain.

Jadi, golongan ini sekejap bersolat, sekejap tidak. Jika ada masa dan emosi baik, dia bersolat. Kalau sibuk dan ada program kenduri, pesta ria, berziarah, bermusafir, letih dan penat, dia tidak bersolat.

Orang ini jatuh fasik. Tidak belajar solat mahupun secara rasmi atau tidak rasmi. Ilmu mengenai solat ialah apa yang dipelajari ketika kecil dan tadika saja. Golongan ini tertolak, bahkan berdosa besar dan hidup dalam keadaan derhaka kepada Allah.

* Jenis Ketiga
Golongan yang melakukan solat cukup lima waktu, tepat ilmunya, faham setiap bacaan solat, Fatihah, doa Iftitah dan tahiyatnya, tetapi tidak dihayati dalam solat itu.

Fikirannya masih melayang mengingatkan perkara dunia tanpa menghayati solat. Golongan ini dikategorikan sebagai solat ‘awamul Muslimin’ dan jika dididik serta ditambah mujahadah (kesungguhan), dia akan berjaya dalam solat.

* Jenis Keempat
Golongan ini baik sedikit daripada golongan sebelumnya, tetapi main tarik tali dalam solatnya.

Sesekali dia khusyuk, sesekali lalai pula. Apabila teringat sesuatu dalam solatnya, teruslah terbawa-bawa, berkhayal dan seterusnya.

Apabila teringat Allah secara tiba-tiba, insaf dan sedarlah semula, cuba dibawa hati serta fikirannya untuk menghayati setiap kalimah dan bacaan dalam solat. Begitulah sehingga selesai solatnya.

Peringkat ini orang terbabit akan mula memasuki zon ‘memelihara solat’, tetapi masih belum seronok dengan solat.

* Jenis Kelima
Golongan yang melakukan solat tepat ilmunya, faham secara langsung bacaan dan setiap lafaz dalam solatnya.

Hati dan fikirannya tidak terbawa-bawa dengan keadaan sekeliling sehingga pekerjaan serta apa pun yang dilakukan atau difikirkan di luar solat itu tidak mempengaruhi solatnya.

Walaupun dia memiliki harta dunia, menjalankan kewajipan dan tugas keduniaan seperti perniagaan, semua itu tidak mempengaruhi solatnya. Hatinya masih dapat memuja Allah dalam solat. Golongan ini disebut orang soleh.

Sebenarnya banyak lagi peringkat solat, tetapi keterbatasan ruangan sekadar lima tahap ini rasanya sudah boleh muhasabah diri mengenai tahap solat yang kita lakukan.

Jika kita berada di peringkat satu, dua dan tiga, kita sebenarnya belum selamat dan mungkin solat tidak mampu mendapat jaminan Allah.

Ibadat solat boleh membangunkan jiwa dan iman, menjauhkan daripada yang buruk dan merungkai mazmumah (sifat keji), menanamkan mahmudah (sifat terpuji), melahirkan disiplin hidup dan akhlak yang agung. Semoga solat kita akan berlangsung sebagai mi’raj.

Nasihat Nabi SAW Kepada Abu Zar r.a.

أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah SWT,
Nabi SAW sentiasa memberikan nasihat dan pedoman hidup kepada sahabat-sahabatnya yang bertemu baginda untuk meminta nasihat dan pesanan-pesanan yang berharga untuk menjadi pedoman kehidupan. Oleh kerana Nabi SAW diutuskan oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia, maka nasihat yang diberikan pada sahabatnya adalah juga untuk diamalkan seluruh umat manusia untuk dijadikan iktibar dan amalan dalam kehidupan.

Abu Zar r.a. meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah SAW. bersabda yang bermaksud :

"Aku menasihatkanmu;

* Kamu hendaklah bertakwa kepada Allah kerana ianya sumber segala amalan.

* Utamakanlah bacaan al-Quran dan zikrullah kerana dengan itu nama kamu akan disebut dilangit dan sebabkan nur di permukaan bumi.

* Perbicarakanlah yang baik-baik atau senyap nescaya syaitan akan terhindar darimu dan kamu akan ditolong tentang urusan-urusan agamamu.

* Janganlah sekali-kali banyak ketawa kerana dengan itu hatimu akan mati dan cahaya dari wajahmu akan lenyap.

* Utamakan jihad kerana itulah kebanggaan umatku.

* Hendaklah mengasihi orang-orang miskin dan menggauli mereka.

* Dan perhatikanlah keadaan mereka yang lebih rendah daripada keadaanmu.

* Janganlah sekali-kali memperhatikan keadaan mereka yang lebih tinggi daripada keadaanmu kerana dengan ini kamu tidak dapat mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang Ia kurniakan kepada kamu.

* Hendaklah mengukuhkan silaturahim dengan kaum kerabatmu walaupun mereka memutuskan perhubungan mereka denganmu.

* Hendaklah berbicara yang benar walaupun dirasai pahit.

* Jangan sekali-kali menghiraukan para pencela mengenai urusan-urusan agama Allah.

* Carilah keaiban dirimu sendiri, janganlah sekali-kali menghebohkan keaiban orang lain.

* Janganlah sekali-kali memurkai seseorang kerana keburukannya yang terlibat di dalam dirimu sendiri.

Wahai Abu Zar,

* Tidak ada kebijaksanaan yang lebih bernilai daripada tindakan yang sewajarnya,

* Sebaik-baik takwa ialah menjauhi segala larangan dan,

* Tidak ada kemuliaan yang setimpal dengan akhlak yang sempurna."

Pengajarannya :

Berdasarkah hadis di atas yang diriwayatkan oleh Abu Zar r.a, Nabi SAW telah menjelaskan beberapa perkara mengenai ciri-ciri akhlak Islam dan amal soleh yang perlu ada pada diri seorang mukmin. Walaupun nasihat ini ditujukan kepada sahabat baginda (Abu Zar) tetapi sebenarnya ia adalah ditujukan untuk semua umat manusia  untuk mencapai tahap akhlak Islam dan amal soleh yang sempurna. Sekiranya kita fahami dan melaksanakan apa yang dinyatakan oleh Nabi SAW, insya Allah kita akan menjadi mukmin yang sempurna dan memiliki peribadi yang mulia.    

Satu rakaat shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari lebih baik daripada sepuluh rakaat shalat sunnah yang dikerjakan pada siang hari.

(Amru bin al-Ash)

Thursday 2 June 2011

Empat Ciri-ciri Utama Orang Mukmin

أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Orang mukmin tidak mengenal letih, putus asa dan kecewa dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Dunia tempat bekerja bukan tempat rehat. Ia terus gigih melaksanakan amal soleh, memperbanyakkan amal ibadah, meningkatkan ilmu fardhu ain dan menyampaikannya, berdakwah dan berjihad di jalan Allah SWT.

Orang mukmin akan menjadikan pakaian hidupnya adalah sifat takwa iaitu satu sifat mulia yang menghayati akhlak Islam dalam kehidupan sama ada percakapannya, perbuatannya, rasa hati dan matlamat kehidupannya.

Saidina Ali k.wj pernah berkata empat ciri utama orang bertakwa (orang mukmin) adalah seperti berikut :

Pertama : Sentiasa takut kepada Allah dalam setiap perkara

Kedua : Sentiasa reda dengan pemberian Allah walau pun sedikit

Ketiga : Sentiasa melaksanakan sistem Islam sebagaimana yang diturunkan dalam al-Quran dan

Keempat : Sentiasa bersedia dengan bekalan terbaik bagi menghadapi kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Huraiannya :

Pertama : Sentiasa takut kepada Allah dalam setiap perkara.

Di dalam al-Quran, Allah SWT memaparkan dengan terperinci tentang sifat oarng-orang beriman dengan memiliki akhlak terpuji. Perasaan takut kepada Allah yang menghunjam di dalam kalbu mereka, takut kepada azab neraka yang disediakan-Nya kepada mereka yang ingkar kepada suruhan-Nya. Orang mukmin sentiasa yakin dan mengharap reda-Nya, kepercayaan dan pergantungan kepada Allah SWT secara mutlak.

Firman Allah SWT maksudnya: "Sesungguhnya orang-orang yang takut melanggar hukum Tuhan-Nya semasa mereka tidak dilihat orang dan semasa mereka tidak melihat azab Tuhan, mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar."
(Surah al-Mulk ayat 12)

Kedua : Sentiasa reda dengan pemberian Allah walau pun sedikit.

Orang mukmin yang bertakwa sentiasa reda dan bersyukur dengan pemberian daripada Allah SWT walaupun sedikit.

Firman Allah SWT yang bermaksud: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih.”
(Surah Ibrahim ayat 7).

Rasulullah SAW. bersabda yang bermaksud :
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah." (Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)

Ketiga : Sentiasa melaksanakan sistem Islam sebagaimana yang diturunkan dalam al-Quran

Bagi orang-orang yang bertakwa, tidak ada hukum yang lebih baik melainkan yang diturunkan oleh Allah SWT, ini adalah tegasan dari Al-Quran. Tetapi mengapa ramai orang-orang Islam hari ini menolak hukum Allah dari segi praktiknya dan kenapa keadaan ini boleh berlaku?

Keadaan ini boleh berlaku kerana jiwa manusia hari ini ramai yang berpenyakit, jiwa yang berpenyakit ini akan menolak hukum-hukum Allah SWT dan menganggap hukum-hukum Islam tidak lagi sesuai dengan zaman. Mereka menggambil hukum-hukum ciptaan manusia yang lemah dan tindakan ini tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Firman Allah SWT yang bermaksud : "Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (Surah al-Maaidah ayat 50)

Nabi SAW berwasiat kepada Sayyidina Ali k.wj maksudnya : "Wahai Ali ! Barangsiapa yang membaca Al-Quran, dan tidak menghalalkan yang halal serta tidak mengharamkan yang haram, maka ia termasuk orang-orang yang membuang kitab Allah (Al-Quran) di belakang punggungnya (meninggalkan Al-Quran)."

Keempat : Sentiasa bersedia dengan bekalan terbaik bagi menghadapi kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Orang mukmin akan sentiasa bersedia menyediakan bekalan yang secukupnya ketika hidup di dunia ini. Untuk bahagia di hari akhirat, dia akan melakukan sebanyak-banyaknya kebaikan ketika hidup di dunia. Samalah seperti jika kalian ingin memetik buah yang lebat, manis dan segar, maka pokok yang kalian tanam perlu subur dan sihat. Mana mungkin, pokok yang layu, kering dan tidak sihat menghasilkan buah yang baik?

Begitulah orang yang memikirkan kehidupan di akhirat maka dia adalah orang yang paling kuat berusaha, beribadah dan membuat kebaikan dan kebajikan ketika hidup di dunia.

Orang mukmin akan jadikan dunia ini medan untuk beramal. Hidup di dunia adalah sementara saja dan hidup di sini hanya sekali sahaja. Ahli hukama ada berkata, " Dunia adalah tempat beramal tiada balasan, dan akhirat adalah tempat balasan tiada amal. Oleh itu beramallah kamu di tempat yang tiada balasan semoga kamu berbahagia di tempat yang tiada amal."

Firman Allah SWT maksudnya : "Sesungguhnya yang kemudian ( akhirat) itu lebih baik untukmu daripada yang permulaan (dunia)" (Surah ad-Duha ayat 4).

Dalam ayat yang lain firman Allah SWT maksudnya : ” Barang siapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan  Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Surah an-Nahl ayat 97)

Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita cuba hayati empat ciri-ciri orang bertakwa (orang mukmin) yang akan mendapat kejayaan dan kebahagiaan sama ada hidup di dunia maupun di hari akhirat. Berhati-hatilah ketika menghadapi cubaan dan cabaran hidup di dunia ini kerana kealpaan dan kelalaian kita di sini akan menjejaskan masa depan kita untuk mencapai kebahagiaan di sana nanti. Biarlah hidup kita susah sedikit di dunia asalkan kita beroleh kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhan yang Maha Berkuasa di hari pembalasan.

KOMEN ANDA